Jumat, 04 April 2014

Program Kondisi Pascal (IF-THEN-ELSE)

A. Latar Belakang
Turbo pascal adalah sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang terdiri atas compiler dan lingkungan pengembangan terintegrasi (Integrated Development Environment/IDE) atas bahasa pemrograman pascal untuk sisitem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, yang dikembangkan oleh Borland pada masa kepemimpinan Philippe Kahn.

Dalam Turbo Pascal terdapat tiga jenis struktur program penyeleksian kondisi. Pada umumnya masalah yang akan diselesaikan memiliki beberapa alternatif pelaksanaan aksi. Suatu aksi hanya akan dilakukan jika persyaratan atau suatu kondisi tertentu terpenuhi. Dapat kita gambarkan pada suatu masalah terdapat beberapa kasus. Jadi, dalam memecahkan masalah kita harus menganalisis kasus-kasus apa saja yang mungkin ada, kemudian aksi apa yang dilakukan. Aksi bergantung pada terpenuhi atau tidaknya suatu kasus. Dengan adanya pemilihan aksi pada setiap kasus menyebabkan percabangan di dalam algoritmanya.

Dalam Turbo Pascal terdapat tiga jenis struktur program penyeleksian kondisi, yaitu, IF-THEN, IF-THEN-ELSE dan CASE-OF. Pada makalah ini akan dibahas mengenai IF-THEN.

B. Pembahasan
Statement penyeleksian kondisi menunjukan bahwa suatu statemen akan dikerjakan jika suatu kondisi adalah benar. Jika kondisi salah satu syarat tidak terpenuhi maka statemen yang lainnya setelah kata cadangan ELSE akan dikerjakan atau diproses. Kata ELSE tidak boleh diawali dengan titik koma (;) karena titik koma menunjukan akhir dari statemen.
 
Statement IF-THEN diguanakan untuk menyeleksi kondisi. Jika kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statement yang mengikuti akan diproses. Tetapi, apabila kondisi tidak terpenuhi maka yang akan diproses adalah statement berikutnya.

Berikut ini bentuk umum dari IF-THEN
IF Kondisi THEN
“Statement 1”
ELSE
“Statement 2”

Keterangan:
Kondisi           : Ungkapan yang menghasilkan nilai benar atau salah.
Statemen         : Suatu aksi yang akan diproses bergantung terpenuhi atau tidaknya kondisi.

Maksudnya statement adalah jika kondisi bernilai TRUE (benar) maka akan diproses Statemen 1 dan Statemen 2 diabaikan. Namun, jika kondisi bernilai FALSE (salah) maka akan diproses Statement 2 dan Statement 1 dilewati.

C. Contoh Program
Berikut ini adalah contoh struktur program seleksi kondisi IF-THEN untuk menentukan angka yang diinput merupakan bilangan genap atau bilangan ganjil:

Logika:

Uses CRT;
untuk memanggil library yang tersimpan di komputer.

Var/Variabel
lambang atau icon sementara sebuah nilai

n: Integer
variabel n adalah data integer/angka

begin
awalan untuk menyusun struktur pemrograman

clrscr;
untuk membersihkan layar pada saat program dijalankan

Writeln(‘Input sebuah angka’);
untuk menampilkan kata ‘Input sebuah angka’ pada saat program dijalankan.

Readln(n)
untuk membaca angka yang diinput sebagai variabel n

If  n mod 2 = 0 then
untuk membuat kondisi yaitu jika variabel n  dibagi 2 samadengan habis
  
MAKA
Writeln(‘ Termasuk bilangan genap’)        
pernyataan 1, akan ditampilkan (Termasuk bilangan genap) jika variabel n yang diinput memenuhi kondisi (habis dibagi 2)
JIKA TIDAK
Writeln(‘Termasuk bilangan ganjil’)
pernyataan 2,  akan ditampilkan (Termasuk bilangan ganjil) jika variabel n yang diinput tidak memenuhi kondisi (tidak habis dibagi 2)

end.
untuk mengakhiri suatu struktur program.