Minggu, 10 April 2016

Penulisan 2 - Analsis Rasio Keuangan

A. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
          Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu.
     Irawati (2005 : 22) berpendapat rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.

B. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
       Pada umumnya terdapat bermacam-macam rasio keuangan, penggunaannya tergantung kepada tujuan kepentingan dan pemanfaatannya. Perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan penggunaan rasio-rasionya. Berikut ini bentuk-bentuk rasio keuangan:
1). Rasio Likuditas
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Dalam rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk-bentuk rasio berikut:
  • Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio untuk mengatur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia.
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
  • Quick Ratio (Rasio Cepat)
Rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
Quick Ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan) / Hutang Lancar X 100%

2). Rasio Solvabilitas
Rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini rasio-rasio yang digunakan:
  • Total Debt to Asset Ratio
Rasio yang mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Total Debt to Asset Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
  • Total Debt to Equity Ratio
Rasio yang menunjukan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditur dengan pemilik perusahaan.
Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%

3). Rasio Profitabilitas
Rasio yang menunjukan tingkat perolehan (keuntungan) dibandingkan dengan penjualan atau aktiva.
  • Gross Profit Margin
Ukuran prosentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.
Gross Profit Margin = Laba Kotor / Penjualan X 100%
  • Operating Profit Margin
Ukuran prosentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak.
Operating Profit Margin = Laba Sebelum Pajak / Penjualan X 100%
  • Net Profit Margin
Ukuran prosentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak / Penjualan X 100%

4). Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi/efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Dalam analisa aktivitas rasio yang digunakan adalah:
  • Inventory Turn-Over Ratio
Rasio untuk mengukur aktivitas atau likuditas dari persediaan perusahaan.
Inventory Turn-Over Ratio = Harga Pokok Penjualan / Persediaan X 1 Kali
  • Total Asset Turn-Over Ratio
Perputaran total aktiva menunjukan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
Total Asset Turn-Over Ratio = Penjualan / Modal Aktiva X 1 Kali

5). Rasio Investasi
Rasio yang menunjukan rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khusunya saham dan obligasi.

Sumber referensi:

1 komentar: