Selasa, 16 Januari 2018

Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

A. Tanggung jawab akuntan keuangan dan akuntan manajemen
Akuntansi keuangan merupakan bagian dari akuntansi yang berfokus pada keseluruhan proses akuntansi hingga tersajinya laporan keuangan yang ditujukkan kepada pengguna pihak internal maupun eksternal organisasi. Prinsip yang digunakan akuntansi keuangan merujuk kepada persamaan akuntansi, yaitu Aktiva adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan dalam tujuan untuk menghasilkan laba. Kemudian modal yaitu selisih antara aktiva dengan hutang/kewajiban.
Akuntansi keuangan berkaitan dengan pencatatan transaksi, pembuatan buku besar pendukung, dan penyusunan laporan keuangan secara berkala. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan oleh pihak-pihak penggunanya. Hal penting dari akuntansi keuangan yaitu adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang menjadi pedoman dalam setiap proses akuntansi dan penyajian laporan keuangan supaya informasi di dalamnya dapat dipahami oleh semua penggunanya.
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh manajemen untuk keperluan perencanaan, pengendalian, evaluasi, serta pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan alternatif kebijakan atau tindakan yang terbaik dengan menggunakan data historis maupun taksiran. Akuntansi manajemen melakukan interpretasi atas informasi yang berguna untuk merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, dan pengambilan keputusan

B. Competence, confidentiality, integrity and objectivity of management accountant
    1. Competence
  • Pengetahuan profesional, menunjukan tingkat mahir keahlian profesional dalam pengetahuan akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
  • Keuangan monitoring dan analisis, memantau dan mengumpulkan data untuk menilai akurasi dan integritas kuat dalam menganalisis data untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.
  • Pengambilan keputusan, menggunakan pendekatan yang efektif untuk memilih tindakan atau mengembangkan solusi.
  • Pengawasan, menetapkan standar kinerja, memantau dan menilai pekerjaan dengan memberikan umpan balik.
  • Komunikasi dan keterampilan interpersonal, menyampaikan informasi yang sesuai dengan karakteristik pendengar secara jelas dan ringkas serta mendengarkan dan merespons dengan tepat.
    2. Confidentiality
Mendefinisikan kerahasiaan dengan baik dan menerapkan secara hati-hati prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi untuk memastikan efektivitas dari kebijakan pemberian hak untuk mengakses data tertentu.
    3. Integrity
Perlindungan terhadap sistem dari perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
    4. Objective
  • Manajemen strategis untuk memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.
  • Manajemen kinerja untuk mengambangkan praktek pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi
  • Manajemen resiko untuk berkontribusi untuk kerangka kerja dan praktek untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi. 
C. Whistle blowing
Memberikan perhatian terhadap kesalahan yang terjadi dalam sebuah organisasi. Cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan whistle blowing antara lain:
  • Melaporkan pelanggaran atau pelanggaran hukum kepada pihak berwenang yang tepat.
  • Menolak berpartisipasi dalam kesalahan kerja.
  • Bersaksi dalam persidangan hukum.
D. Creative accounting
Akuntansi kreatif memanfaatkan celah di standar akuntansi untuk memerankan manipulasi citra perusahaan yang lebih baik dimana beberapa pihak menggunakan pemahaman akuntansi untuk memanipulasi pelaporan keuangan.

E. Fraud accounting
Suatu tindakan kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Fraud umumnya dilakukan oleh orang dalam perusahaan yang mengetahui kebijakan dan prosedur perusahaan.

F. Fraud auditing
Mengantisipasi munculnya praktek-praktek fraud yang berakibat fatal bagi perusahaan dengan meningkatkan kemampuan auditor internal untuk mendeteksi dan mencegah timbulnya kecurangan tersebut serta mencari solusi terbaik.

Sumber referensi :

Isu etika signifikan dalam dunia bisnis profesi


A. Benturan kepentingan
Perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi dari direktur, komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan. Sebuah situasi konflik dapat timbul apabila personil mengambil tindakan atau memiliki kepentingan yang dapat menimbulkan kesulitan bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaannnya secara obyektif dan efektif.
Berikut ini, delapan kategori situasi benturan kepentingan :
  • Hubungan lain yang signifikan dengan keinginan untuk mengambil peran di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing.
  • Kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
  • Hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih dalam hubungan keluarga.
  • Posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh control terhadap hasil evaluasi kinerja.
  • Penggunaan informasi rahasia perusahaan demi kepentingan pribadi.
  • Penjualan atau pembelian  perusahaan yang menguntungkan perusahaan.
  • Menerima keuntungan dari seseorang/organisasi/pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan.
  • Aktivitas yang berkaitan dengan insider trading atas perusahaan yang telah go public yang merugikan pihak lain.
B. Etika dalam tempat kerja
Kewajiban moral utama seorang pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut. Berikut ini beberapa praktik di dalam tempat kerja yang dilandasi dengan etika ketika berinteraksi di perusahaan :
  • Menghormati budaya kerja perusahaan
  • Menghormati senior
  • Menghormati privacy orang lain
  • Menghormati cara pandang orang lain
  • Tangani beban kerja tanpa melimpahkan kepada orang lain
  • Bersikap sopan pada semua orang di kantor
  • Tidak semena-mena menggunakan fasilitas kantor
C. Aktivitas bisnis internasional masalah budaya
Pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Pemimpin memberikan contoh lalu menularkannya dan akhirnya menjadi panutan di dalam perusahaan. Budaya perusahaan memberi kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan.

D. Akuntabilitas sosial
Proses keterlibatan yang konstruktif antara masyarakat luas dengan perusahaan dalam memeriksa pelaku dan kinerjanya. Tujuan akuntabilitas sosial, antara lain :
  • Mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan produksi suatu perusahaan.
  • Mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya.
  • Menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu perusahaan.
E. Manajemen Krisis
Respon awal perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada. Segala bentuk kejadian buruk dan krisis membutuhkan penanganan yang segera dari pihak manajemen. Pendekatan yang dikelola dengan baik sebagai respon terhadap kejadian itu terbukti secara signifikan sangat membantu meyakinkan para pekerja, pelanggan, mitra, investor, dan masyarakat luas akan kemampuan organisasi melewati masa krisis.
Tindakan manajemen resiko dapat diterapkan untuk menghadapi hal-hal berikut :
  • Situasi darurat
  • Skenario untuk pemulihan dari bencana
  • Skenario untuk pemulihan bisnis
  • Strategi untuk memulai bisnis kembali
  • Menyusun rencana-rencana kemungkinan
  • Manajemen krisis
Sumber referensi :