Sabtu, 21 Maret 2015

E-marketing

  1. Definisi E-marketing
E-markating atau electronic marketing adalah bagian dari e-business yang memanfaatkan medium electronic untuk melakukan aktivitas marketing dalam upaya mencapai tujuan marketing. Ada berbagai bentuk e-marketing, yaitu:
  • Internet-marketing
  • Interactive-marketing
  • Mobile-marketing
E-marketing berada pada level strategis sebgai pelengkap dari marketing dan strategi bisnis tradisional. Selain itu masih ada satu istilah lagi yaitu interactive-marketing dan secara umum dapat diartikan sebagai bagian dari e-marketing yang melibatkan suatu level interaksi.

  1. Keuntungan E-marketing
Dibandingkan dengan metode tradisional marketing, e-marketing mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
  • Pengurangan biaya melalui otomatisasi dan penggunaan media elektronik
  • Respon yang lebih cepat, baik untuk end-user maupun bagi marketer
  • Adanya kemampuan untuk pengukuran dan pengumpulan data
  • Personalisasi
  • Memungkinkan adanya interaksi
  1. Kelemahan E-marketing
Meskipun memberikan banyak kemudahan, e-marketing juga mempunyai kelemahan, yaitu
  • Ketergantungan pada teknologi
  • Isu keamanan dan privasi
  • Adanya biaya pemeliharaan karena teknologi yang terus berkembang
  • Akses teknologi yang belum merata, khususnya di Indonesia
  • Transparansi harga sehingga mengakibatkan meningkatnya kompetisi harga
  • Kompetisi global
  • Kurangnya kemampuan untuk mengukur impact dari program e-marketing
  • Kemampuan internal yang terbatas untuk menjalankannya
  • Kesulitan untuk meyakinkan manajer senior
Sumber referensi:

E-Commerce

  1. Definisi E-commerce
E-Commerce (Electronic Commerce) atau biasa disebut perdagangan elektronik merupakan suatu proses kegiatan jual-beli , pertukaran barang dan jasa antara dua belah pihak atau lebih melalui sistem elektronik seperti televisi maupun internet. E-commerce dapat melibatkan transfer dana  elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-commerce dapat berupa pembelian barang elektronik, buku, pakaian, tas, jam dan kebutuhan tersier lainnya yang dilakukan secara online dimana pihak penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung.
Kegiatan E-commerce dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
  • Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
  • Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha dengan konsumen)
Tidak mengandalkan kekuatan produk saja, namun perusahaan e-commerce juga harus memiliki tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang menarik, dan berikut ini beberapa faktor yang termasuk:
  • Menyediakan harga kompetitif
  • Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah
  • Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas
  • Menyediakan banyak bonus seperti penawaran istimewa, dan diskon
  • Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian
  • Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dll
  • Mempermudah kegiatan perdangan
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan engan e-commerce, yaitu:
  • Akunting dan sisitem keuangan
  • Content management system
  • Dokumen, spreadsheet, database
  • E-mail dan messaging
  • Informasi pengiriman dan pemesanan
  • Newsgroup
  • Online shopping
  • Conferencing
  • Online banking
  • Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
  • Sistem pembayaran domestikdan internasional
  1. E-commerce Merupakan Bagian dari E-Business
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dari penerapane-business yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti:
  • Transfer dana secara elektronik
  • SCM ( Supply Chain Management)
  • E-pemasaran (e-marketing)
  • Pemasaran online (online marketing)
  • Pemrosesan transaksi online (online transaction Processing)
  • Pertukaran data elektronik (electronic data interchange)
e-commerce juga memerlukan teknologi basis data (database), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, serta alat pembayaran untuk e-commerce ini.

  1. Manfaat dan Kekurangan Menggunakan E-commerce
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistem e-commerce dalam dunia bisnis adalah untuk memperoleh dan meningkatkan keuntungan dengan lebih efisien dan efektif. Adapun manfaat dalam menggunakan e-commerce bagi perusahaan, diantaranya:
  • Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah
  • Mengurangi biaya operasional
  • Memperluas jangkauan sehingga transaksi online dapat diakses oleh semua orang
  • Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik
  • Mempercepat waktu pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif
  • Meningkatkan customer loyality
Permasalahan e-commerce yang paling dominan adalah permasalahan yang bersifat teknis operasional karena berhubungan dengan teknologi informasi. Permasalahan tersebut meliputi:
  • Dukungan serta kebijakan pemerintah yang belum jelas
  • Perkembangan infrastruktur yang lambat dan tidak merata di masing-masing wilayah
  • Kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten di bidang teknologi informasi
  • Sistem perdagangan yang kurang baik
 Sumber referensi:

Rabu, 21 Januari 2015

B7 - Metode Persediaan Eceran, Penyajian, dan Analisis

Nama : Dwinanda Agung Laksono
NPM : 42213725
Kelas : 2DA02
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1B & Prak.**

1). Pengertian
Persediaan barang dagangan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Pada perusahaan pabrikan, persediaan terbagi atas persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang  jadi.

2). Karakteristik Persediaan Barang Dagangan
  • Persediaan barang dagangan dimiliki oleh perusahaan
  • Dalam bentuk siap untuk dijual
3). Metode Persediaan Eceran
Perhitungan nilai harga pokok persediaan pada akhir suatu periode akuntansi dengan menggunakan metode eceran berdasarkan pada hubungan harga pokok penjualan barang dagangan baik tunai, kredit maupun eceran.

4). Prosedur Penentuan Nilai Persediaan
Pada metode harga jual eceran, pembukuan yang berhubungan dengan barang dagangan diselenggarakan dan dinyatakan dalam dua macam harga, yaitu harga pokok dan harga jual eceran. Tahap penentuan persediaan dengan metode harga jual eceren adalah:
  • Penentuan besarnya barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran
  • Penentuan Cost Ratio
  • Penentuan besarnya penjualan bersih
  • Penentuan nilai persediaan akhir harga jual eceran
  • Penentuan taksiran harga pokok persediaan akhir
5). Akuntansi terhadap metode harga jual eceran
Pada dasarnya pencatatan data persediaan pada metode harga jual eceran menggunakan sistem fisik.
  • Persediaan awal (jika ada) baik menurut harga pokok atau harga jual eceran
  • Pembelian untuk periode yang bersangkutan . Masing-masing berdasarkan harga pokok atau harga jual eceran
  • Penyesuaian atau perubahan harga jual yang terjadi dalam periode yang bersangkutan
  • Informasi hasil penjual

A11 - Penyusutan Aktiva Tetap Tidak Dapat Diperbarui

Nama : Dwinanda Agung Laksono
NPM : 42213725
Kelas : 2DA02
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1A & Prak.**

1). Karakteristik
  • Diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional dan bukan untuk dijual
  • Bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan
  • Memiliki substansi fisik
2). Biaya Historis
Alasan digunakannya biaya historis
  • Pada tanggal akuisisi biaya merefleksikan nilai wajar
  • Biaya historis melibatkan biaya aktual, bukan transaksi hipotesis, sehingga paling dapat diandalkan
  • Keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi, tetapi harus diakui ketika aktiva dijual
3). Perolehan Aktiva Tetap
  • Pembelian tunai
Pencatatan jurnalnya sebagai berikut:
  • Pertukaran
Jika ditukar dengan saham
pencatatan jurnalnya sebagai berikut:
Jika ditukar dengan aktiva tetap tidak sejenis
Perhitungannya:
Pencatatan jurnalnya sebagai berikut:
Jika ditukar dengan aktiva tetap sejenis
Perhitungannya:
Pencatatn jurnalnya sebagai berikut:

A10 - PENGHENTIAN AKTIVA TETAP

Nama : Dwinanda Agung Laksono
NPM : 42213725
Kelas : 2DA02
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1A & Prak.**

1). Penjelasan
Aktiva tetap dapat dihentikan penggunaannya dengan membuang, menukar atau menjualnya. penghentian aktiva tetap dapat terjadi pada saat aktia tetap belum habis masa manfaatnya maupun ketika telah habis atau telah disusutkan secara penuh. Pada umumnya, pada waktu aktiva tetap dilepaskan, penyusutan atau amortisasi yang belum dicatat untuk periode yang bersangkutan dicatat sampai tanggal pelepasannya. Dengan demikian nilai buku pada tanggal pelepasan atau penghentian penggunaan dapat dihitung sebagai selisih antara harga perolehan aktiva dan akumulasi penyusutannya. Jika harga pelepasan lebih kecil dari nilai buku diakui sebagai keuantungan dan sebaliknya.

2). Penghentian Aktiva Tetap dengan Penjualan
Aktiva tetap yang dijual sebelum masa ekonomisnya habis akan diperoleh laba atau rugi dari penjualan tersebut. Laba atau rugi diperoleh dari selisih antara harga jual dengan nilai buku aktiva tetap pada saat dijual. Laba diperoleh jika harga jual lebih besar dari nilai buku dan sebaliknya.
Menentukan laba atau rugi penjualan dapat dilakukan sebagai berikut:
Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut:
  • Jika diperoleh laba

  • Jika diperoleh rugi

Selasa, 02 Desember 2014

A9 - Perolehan Aktiva Tetap

Nama : Dwinanda Agung Laksono
NPM : 42213725
Kelas : 2DA02
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1A & Prak.**

1). Pengertian Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva tetap berwujud atau Fixed Asset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang difungsikan pada kegiatan operasional perusahaan dan tidak untuk diperjualbelikan. Misalnya : Tanah, bangunan, peralatan, dan mesin.
2). Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk memperoleh aktiva tetap berwujud diperlukan Biaya Perolehan. Biaya perolehan merupakan biaya yang dikeluarkan utuk memperoleh suatu aktiva tetap berwujud beserta biaya-biaya lain yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan. Sebagai contoh biaya pembelian aktiva tetap, biaya pengiriman, dan biaya pemasangan.
3). Cara-cara Memperoleh Aktiva Tetap Berwujud
a). Pembelian Tunai
Perolehan aktiva dengan cara ini dicatat dengan mendebet aktiva tetap dan mengkredit kas sebesar biaya perolehan. Namun jika terdapat potongan maka akan mengurangi harga perolehan. Berikut ini adalah jurnalnya:
Aktiva Tetap
                         Kas
b). Pembelian Kredit
Dengan cara kredit biasanya akan dikenakan bunga. Ada dua cara untuk menentukan besar bunga yang harus dibayarkan, yaitu:
-          Dalam angsuran tidak termasuk bunga
Angsuran yang dibayarkan belum termasuk bunga. Bunga dihitung dari saldo utang. Berikut ini adalah jurnalnya:
Biaya Bunga = Bunga (%) x Saldo Utang
Pada saat pembelian:
Aktiva Tetap
                        Utang
Pada saat pembayaran angsuran:
Utang
Biaya Bunga
                        Kas
-          Dalam angsuran sudah termasuk bunga
Pada waktu pembelian, bunga dicatat pada perkiraan biaya bunga yang ditangguhkan di debet. Sedangkan waktu pembayaran angsuran, bunga yang ditangguhkan tersebut dicatat di kredit. Bunga dihitung berdasarkan pokok utang. Pokok utang dihitung dengan cara anuitas nilai sekarang. Berikut ini jurnalnya:
Pada saat pembelian:
Bunga = Suku Bunga x Pokok Utang
Bunga yang ditangguhkan = Jumlah Angsuran – Pokok Utang
Aktiva Tetap
Beban Bunga Ditangguhkan
                        Utang
Pada saat pembayaran angsuran:
Utang
Biaya Bunga
                        Kas
                        Beban Bunga Ditangguhkan
c). Pertukaran dengan aktiva lain
Dalam sistem pertukaran, aktiva yang dimiliki perusahaan dan telah dipakai pada aktivitas operasi ditukar dengan yang baru. Memperoleh laba atau rugi dapat dilihat dengan membandingkan nilai buku masing-masing aktiva tetap. Biasanya kekurangan dalam pertukaran dibayar dengan uang kas.
-          Pertukaran aktiva tetap sejenis
Menukar aktiva tetap yang lama dengan yang baru yang sifat dan fungsinya sama. Jika memperoleh laba, maka laba tersebut tidak perlu dicatat dan langsung mengurangi nilai aktiva tetap yang baru. Tetapi jika rugi, maka kerugian pertukaran tersebut dicatat dalam perkiraan rugi pertukaran pada sisi debet. Berikut ini Jurnalnya:
Aktiva Tetap Baru
Akumulasi Penyusutan
                       Kas
                       Aktiva Tetap Lama
-          Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis
Pertukaran aktiva tetap yang lama ditukar dengan aktiva tetap yang baru tetap tidak sejenis, sifat dan fungsinya. Laba atau rugi yang diperoleh dari hasil pertukaran harus dicatat. Jika laba akan dicatat dalam perkiraan laba pertukaran yang dicatat di sisi kredit. Sedangkan jika rugi, akan dicatat dalam perkiraan rugi pertukaran yang dicatat pada sisi debet. Berikut ini jurnalnya:
Aktiva Tetap Baru
Akumulasi Penyusutan
                      Kas
                      Aktiva Tetap Lama
                      Laba Pertukaran Aktiva
d). Diperoleh dari hadiah atau donasi
Jika dalam perolehan aktiva tetap tersebut dikeluarkan biaya-biaya, maka tidak akan menambah harga perolehan aktiva tetap. Tetapi mengurangi jumlah modal dari aktiva tersebut. Dan harga perolehan aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Berikut ini jurnalnya:
Jika tidak mengeluarkan biaya:
Aktiva Tetap
                      Modal (Hadiah)
Jika mengeluarkan biaya:
Aktiva Tetap
                      Modal (Hadiah)
                      Kas
e). Aktiva Tetap diperoleh dari hasil produksi sendiri
semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu aktiva tetap, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, serta biaya-biaya lainnya yang dijumlahkan, dan hasil penjumlahan biaya itulah yang menjadi harga peroleh suatu aktiva tersebut.
f). Ditukar dengan surat-surat berharga
Harga perolehan aktiva tetap dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Selisih harga pasar dengan harga nominalnya dicatat sebagai agio atau disagio. Berikut ini jurnalnya:
Jika tidak ada penambahan kas:
Aktiva Tetap
                      Modal Saham Biasa
                      Aigo Saham Biasa
Jika ada  penambahan kas:
Aktiva Tetap
                      Modal Saham Biasa
                      Aigo Saham Biasa
                      Kas

B6 - Metode LOCOM

Nama : Dwinanda Agung Laksono
NPM : 42213725
Kelas : 2DA02
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1B & Prak.**

1). Pengertian LOCOM
LOCOM adalah suatu metode dalam penyajian nilai persediaan yang didasari harga pasar yang lebih rendah dari harga pokoknya, sehingga berarti mengakui adanya suatu kerugian yaitu sebesar selisih antara harga pokok dengan harga pasar dari harga barang yang bersangkutan.
Harga pasar yang dibandingkan:
  • Harga beli atau harga pokok pengganti
  • Batas atas
  • Batas atas
2). Penerapan Metode LOCOM
Dua masalah pokok akuntansi yang terkait dengan penerapan metode LOCOM.
a). Yang berkenaan dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Kemungkinan prosedur penerapan:
  • Menurut jenis persediaan
  • Menurut kelompook persediaan
  • Keseluruhan jumlah persediaan
b). Hasil penilaian persediaan tersebut dicatat dalam rekening pembukaan, sehingga menyangkut perlakuan akuntansi terhadap penurunan nilai persediaan.

3). Akuntansi terhadap Rugi Penurunan Nilai Persediaan
Rugi penilaian nilai persediaan terjadi apabila persediaan dinyatakan dengan harga di bawah harga pokoknya. Penurunan nilai dari harga pokok (cost) menjadi harga pasar (market) akaan mempengaruhi dua laporan keuangan pokok, yaitu neraca dan laporan laba rugi.