Ignasius Jonan, seorang tokoh yang belakangan ini namanya sering disebut dan makin dikenal oleh masyarakat, adalah Menteri Perhubungan Republik Indonesia periode 2014-2019 dan mantan Direktur utama PT Kereta Api Indonesia masa kerja 2009 s.d. 2014.
Pada 25 Februari 2009, karir Ignasius Jonan mulai menanjak ketika diangkat menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia sesuai dengan penugasan pemerintah Kementerian BUMN yang saat itu dipimpin oleh Menteri BUMN, Sofyan Djalil. Ignasius menggantikan Ronny Wahyudi yang menjabat sejak September 2005. Ketika terjadi pergantian Menteri BUMN menjadi Dahlan Iskan pada tahun 2013, suami dari Ratnawati ini masih dipercaya mengisi pos yang dijabatnya. Hingga pada 26 Oktober 2014, Ignatus mencapai puncak karirnya ketika masuk ke dalam jajaran Menteri Kabinet Kerja susunan Presiden Joko Widodo, sebagai Menteri Perhubungan periode 2014-2019.
1). Pendidikan dan Karir
Berikut ini adalah riwayat pendidikan formal dan karir dari seorang Ignasius jonan:
- Pendidikan formal
b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga
- PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), Direktur Utama, 2001 s.d. 2006
- Citibank atau Citigroup, Director tahun 1999 s.d. 2001 dan Managing Director tahun 2006 s.d. 2009
- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Direktur Utama, 2009 s.d. 2014
- Menteri Perhubungan Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo, tahun 2014 - saat ini
Ignasius diangkat sebagai Direktur Utama PT KAI pada tahun 2009, oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil. keputusan tersebut dinilai cukup mengejutkan karena sebelumnya Ignasius belum pernah memiliki pengalaman dalam bidang bisnis transportasi.
selama menjabat di PT KAI, pria 51 tahun ini cukup banyak mencetak prestasi, mulai dari sukses membalikkan kerugian sebesar Rp 83,5 miliar pada tahun 2008 menjadi keuntungan sebesar Rp 154, 8 miliar pada tahun 2009. Bahkan pada tahun 2013 PT KAI telah mencatatkan laba sebesar 560,4 miliar. Ignasius juga berhasil meningkat aset PT KAI mendekati tiga kali lipat, yaitu sebesar Rp 5,t triliun pada tahun 2008, menjadi sebesar 15,2 triliun pada tahun 2013.
Yang menjadi salah satu fokus kerja pria kelahiran Singapura ini adalah pemberantasan percaloan tiket. Ignasius membuat kebijakan penerapan sistem boarding pass, tiket daring, dan penjual melalui toko ritel. Selain itu, Ignasius juga menerapkan kebijakan modernisasi pada setiap aspek dalam PT KAI. Sebagai contoh, seluruh gerbong kereta penumpang saat ini telah terpasang pendingin ruangan (AC) disertai larangan merokok di dalam gerbong, kemudian diterapkannya sistem e-ticketing untuk perjalanan Commuter Line Jabodetabek, dan penggantian lokomotif-lokomotif tua dengan yang baru. Kebijakan lain yang diterapkan yaitu penambahan jumlah toilet di setiap stasiun, dan tidak lagi dipungut biaya apapun.
Namun, tidak semua kebijakan Ignasius disambut baik oleh khalayak, sebagai contoh kebijakan mensterilkan stasiun dari kios-kios pedagang tidak resmi. Kebijakan tersebut mendapat banyak kecaman karena mematikan penghasilan para pedagang yang telah lama berjualan di lingkungan stasiun. Kebijakan penerapan e-ticketing pun dianggap belum berhasil karena masih sering terlihatnya antrean panjang pembelian tiket khususnya di stasiun-stasiun di Jabodetabek. Padahal tujuan utama kebijakan tersebut adalah mengurai antrean penumpang di stasiun.
3). Karir Sebagai Menteri Perhubungan
Dengan banyaknya prestasi yang diraih Ignasius Jonan di PT KAI, membuat namanya menjadi salah satu kandidat kuat mengisi pos Menteri Perhubungan periode 2014-2019. Nama Ignasius semakin mencuat setelah ayah dari Monica dan Caterine ini diberitakan tidak pulang selama 15 hari dan fotonya yang tengah tertidur di gerbong kereta saat mengawasi pelayanan PT KAI beredar di masyarakat. Akibat pemberitaan tersebut, Ignasius mendapatkan simpati, apresiasi dan dukungan dari banyak pihak. Bahkan Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, mendoakan agar Ignasius diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Akhirnya, doa Dahlan Iskan terkabul, Ignasius Jonan diangkat menjadi Menteri Perhubungan pada 26 Oktober 2014.
Langkah pertamanya sebagai menteri adalah dengan mengangkat Edi Sukmoro, menjadi penggantinya mengisi pos Dirut PT KAI. kemudian Ignasius juga telah menjanjikan akan menyelesaikan konsep tol laut dalam jangka waktu dua minggu setelah menjabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar